UNIT KEGIATAN BELAJAR
(UKB)
EKO.2 – 8 - 4
1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran :
Ekonomi X
b. Semester :
genap
c. Kompetensi Dasar :
3.8 Mendeskripsikan perkoperasian dalam
perekonomian Indonesia.
4.8 Mengimplementasikan Pengelolaan koperasi di sekolah.
d. Indikator Pencapaian Kompetensi :
3.8.1 Menyebutkan definisi Koperasi
3.8.2 Menjelaskan arti lambang Koperasi
3.8.3 Mengidentifikasi prinsip-prinsip Koperasi
3.8.4 Menyebutkan Azaz dan tujuan Koperasi
3.8.5 Menyebutkan tugas dan wewenang pengurus
Koperasi
3.8.6 Menyebutkan jenis-jenis Koperasi
3.8.7 Menyebutkan peran dan manfaat Koperasi
3.8.8 Menjelaskan sejarah berdirinya Koperasi di
Indonesia
3.8.9 Menjelaskan sejarah Koperasi di luar negeri
3.8.10 Mendeskripsikan sumber permodalan Koperasi
3.8.11 Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU)
Koperasi
4.8.1 Menerapkan
konsep koperasi dan pengelolaan koperasi di sekolah
e. Materi Pokok :
Koperasi
f.
Alokasi Waktu : 90 menit
g. Pertemuan :
Ke - 4
h. Tujuan Pembelajaran :
Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan,
presentasi dan analisis, peserta didik dapat Menjelaskan sejarah berdirinya Koperasi di luar negeri dari
masalah kontekstual dan dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
sejarah berdirinya Koperasi di
luar negeri, sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya melalui belajar ekonomi, mengembangakan sikap
jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).
i.
Materi Pembelajaran
o Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Rahardja, Prathama, dkk. 2013.
Bandung: Yrama Widya, hal 326 sd 340.
2.Peta
Konsep
KOPERASI => Sejarah berdirinya koperasi di Luar Negeri.
3.Kegiatan
Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini
silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah ini.
Kisah Sukses Andy Arslan Djunaid Kembangkan Koperasi
Simpan Pinjam
Senin, 12 Januari 2015
12:32
tribunjateng/deni setiawan
Kisah Sukses Andy Arslan
Djunaid Kembangkan Koperasi Simpan Pinjam
TRIBUNJATENG.COM,
PEKALONGAN- Tak
mudah menjaga koperasi bertahan hingga 41 tahun. Namun, ini dibuktikan pengurus
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kospin Jasa yang berkantor pusat di Jalan Dr Cipto
Nomor 48 Kota Pekalongan itu.
Campur tangan dan pola
kepemimpinan Andy Arslan Djunaid sebagai Ketua Umum Kospin Jasa tentu tidak
bisa diabaikan.
Strategi apa saja yang
diterapkan dan bagaimana bisnis ini dijalankan sehingga mampu berkembang pesat,
terutama dua tahun terakhir, berikut penuturan Ketua Umum Kospin Jasa Andy
Arslan Djunaid kepada wartawan Tribun Jateng Deni Setiawan dan Raka F Pujangga
di Kota Pekalongan.
Bisa ceritakan awal mula
Kospin Jasa didirikan?
Koperasi ini didirikan pada 13 Desember 1973 di kediaman kakek saya, Alm H Achmad Djunaid. Ada beberapa tokoh yang hadir dan turut serta mendirikan. Di antaranya, Mirza Djahri, Mukmin Bakrie, Ahmad Bil Faqih, Thio Thek Djiang, juga Ang Tian Shoen.
Koperasi ini didirikan pada 13 Desember 1973 di kediaman kakek saya, Alm H Achmad Djunaid. Ada beberapa tokoh yang hadir dan turut serta mendirikan. Di antaranya, Mirza Djahri, Mukmin Bakrie, Ahmad Bil Faqih, Thio Thek Djiang, juga Ang Tian Shoen.
Yang membanggakan, koperasi
yang berkantor pusat di Kota Pekalongan ini didirikan tokoh dari tiga etnis,
yakni Jawa, Tiongkok, dan Arab.
Dari modal semula sekitar
Rp 4 juta, koperasi ini terus berkembang hingga sekarang memiliki aset senilai
Rp 4,6 triliun. Dulu, kantor yang ditempati hanya menyewa dan perlengkapan yang
ada juag seadanya. Kini, ada 117 kantor cabang yang tersebar di seluruh penjuru
Indonesia.
Saya pribadi, sebagai
generasi ketiga--sebelumnya koperasi dipimpin ayah Andy, H Achmad Zaky Arslan
Djunaid--mengucapkan terimakasih kepada karyawan, anggota koperasi dan
masyarakat umum yang mendukung dan memberi kepercayaan pada Kospin Jasa. Tanpa
mereka, kami tidak akan bisa bertahan hingga 41 tahun seperti saat ini.
Sistem manajemen seperti
apa yang diterapkan dalam mengelola koperasi ini?
Semua yang ada di Kospin Jasa, entah itu pengurus, karyawan, maupun anggota, memiliki tanggung jawab sama. Yakni, membuat perusahaan menjadi lebih besar dan semakin bermanfaat. Terutama, untuk para pengusaha kecil yang mengalami kesulitan dalam permodalan.
Semua yang ada di Kospin Jasa, entah itu pengurus, karyawan, maupun anggota, memiliki tanggung jawab sama. Yakni, membuat perusahaan menjadi lebih besar dan semakin bermanfaat. Terutama, untuk para pengusaha kecil yang mengalami kesulitan dalam permodalan.
Agar tujuan ini tercapai,
kami menerapkan Operasi Sapu Lidi.Kami berada dalam satu ikatan dan komando
yang sama dari atas hingga ke bawah. Kami juga menerapkan sistem manajerial
dimana rapat anggota memiliki kekuasaan tertinggi, termasuk dalam menentukan
pengurus serta pengawas untuk masa jabatan lima tahun. Komposisinya seperti
pendirian awal, melibatkan tiga etnis.
Pengurus bertindak sebagai
policy marker dan pengawas berkaitan dengan keorganisasian. Semua hal itu kami
terapkan demi membangun visi yakni terwujudnya KSP yang mandiri dan tangguh
berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama serta berkeadilan di
Indonesia.
Setelah membaca cerita di atas, silahkan
kalian lanjutkan ke kegiatan belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam
UKB ini.
b. Kegiatan Inti
1)
Petunjuk
Umum UKB
a)
Baca
dan pahami materi pada buku Rahardja,
Prathama, dkk. 2013. Bandung: Yrama Widya, hal 326 sd 340.
b)
Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c)
Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung
mengisikan pada bagian yang telah disediakan.
d)
Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu
menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, kalian
boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKB
berikutnya.
2)
Kegiatan
Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan
konsentrasi !!!
Kegiatan
Belajar 1
Bacalah uraian singkat materi berikut dengan penuh konsentrasi !
Koperasi
di Perancis
Latar belakang berkembangnya koperasi di Perancis hampir mirip
dengan di Inggris. Kemelaratan dan ketimpangan bangsawan dan rakyat jelata
mendorong terciptanya ledakan Revolusi Perancis.
Selain itu revolusi industri yang terjadi di Inggris berdampak
besar pada perekonomian Prancis. Agar mampu menghadapi serangan industri
Inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan
mesin-mesin modern agar lebih efisien. Efisiensi menyebabkan banyak tenaga
kerja kehilangan pekerjaan, akibatnya pengangguran meningkat secara dramatis.
Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi. Charles
Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, menyadari perlunya perbaikan
nasib rakyat dan pengusaha kecil di Perancis. Mereka pun kemudian membangun
koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi.
Charles Fourier (1772-1837) menyusun
suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu
perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal.
Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan
sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas
lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan
usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini
dipilih dari para anggotanya. Sayang, cita-cita Fourier tidak berhasil
dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
Lois Blanc (1811-1880) menyusun gagasan yang lebih konkrit dalam
bukunya “Organization Labour”. Blanc mengatakan bahwa persaingan merupakan
sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis
industri, dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social
work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan
yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Blanc mendirikan koperasi yang
mengutamakan kualitas barang. Dengan demikian, bisa dikatakan perkumpulan ini
adalah koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut
pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk mendirikan koperasi,
tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.
Koperasi di Perancis kemudian berkembang dengan pesat.
Koperasi-koperasi tersebut kemudian bergabung membentuk Koperasi Konsumsi
Nasional perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan
anggota 476 koperasi. Jumlah anggotanya saat itu mencapai 3.460.000 orang,
dengan 9.900 buah toko dan memiliki perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc
per tahun.
Koperasi
di Inggris
Lahirnya
koperasi sangat erat kaitannya dengan revolusi Industri Inggris yang terjadi
pada pertengahan abad ke-18. Revolusi industri tersebut melahirkan tatanan
ekonomi baru yang berbasis kapitalisme. Kapitalisme hanya mengesahkan
keserakahan dan melahirkan persaingan bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi
kapitalis hanya berpihak pada pemilik modal dan mengabaikan pihak lainnya. Tak
heran revolusi industri justru memperdalam kemelaratan dan kemiskinan bagi
masyarakat ekonomi lemah. Namun begitu, ideologi kapitalisme tidak hidup tanpa
pesaing. Ketimpangan ekonomi dalam masyarakat akibat kapitalisme mendorong
lahirnya ideologi yangbersebrangan yaitu sosialisme. Koperasi adalah aliran
diantara kedua ideologi tersebut.
Dalam
kemiskinan dan kemelaratan ini, lahirlah koperasi pertama di Inggris yang
terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart (tahun
1844). Koperasi tersebut didirikan di Kota Rochdale, bagian utara Inggris,
beranggotakan 28 pekerja . Tanggal 24 Oktober 1844, hari lahirnya Koperasi
Rochdale diperingati sebagai hari “Gerakan Koperasi Modern”.
Sebenarnya
gerakan koperasi bukan hal baru. Robert Owen (1771–1858), telah menerapkannya
pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan
koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan
mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King
menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai
gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan
prinsip-prinsip koperasi. Gerakan awal tersebut kemudian dikenal sebagai
“KOPERASI PRAINDUSTRI”.
Pada
awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang
konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya
pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri
barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota
yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada
tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan
mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Melihat
perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor
perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri
seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain. Pada tahun 1876, koperasi
ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan
asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang
penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
The Women’s Coorporative Guild
yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan
koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah
tangga, warga negara, dan sebagai konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi
memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat membaca surat
kabar dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi merupakan perpustakaan bebas
pertama di Inggris, sekaligus digunakan untuk tempat berbagai kursus dan
pemberantasan buta huruf. Kemudian Women Skill Guild Youth Organization
membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah
Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan lembaga pendidikan tinggi
koperasi pertama.Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen.
Dalam rangka
lebih memperkuat gerakan Koperasi, pada tahun 1862, koperasi-koperasi konsumsi
di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian dengan nama The
Cooperative Whole-sale Society (C.W.S). CWS sangat berkembang, hingga pada
tahun 1945 telah memiliki 200 unit pabrik dengan 9000 pekerja. Perputaran modal
C.W.S saat itu telah mencapai 55 juta poundsterling. Tahun 1950 jumlah anggota
koperasi ini mencakup 22 persen dari total penduduk Inggris yang mencapai 50
juta jiwa.
Pada Koperasi
di Jerman, Abbe de Lammerais (1782-1854)
Di Jerman,
juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan
koperasi buatan Inggris. Koperasi Jerman dipelopori oleh Herman
Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang
berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari
koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi
pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok
lain-lain.
Pedoman kerja Koperasi
simpan-pinjam Schulze adalah :1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.
Kelebihan koperasi
Schultz-Delitsch adalah pada pengembangan konsep badi prakarsa. Selain itu
adalah perkembangan bertahap dari koperasi kredit untuk koperasi pengadaan
sarana produksi untuk pengrajin, yang kemudian diterapkan juga untuk pedagang
kecil dan lainnya. Pada perkembangan selanjutnya dibentuk pula koperasi jenis
lainnya seperti koperasi asuransi dankoperasi produksi.
Ada pula seorang pelopor Jerman
yang bernama Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di
Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Raiffeissen menganjurkan agar para petani
menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam yang membentuk
koperasi-koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak terbatas
yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan dibimbing
berdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri sendiri, dan
mengawasi diri sendiri.
Koperasi
di Denmark
Demikian
pula di Denmark. Denmark menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam
mengembangkan ekonominya melalui koperasi. Di Denmark Pastor Christiansone
mendirikan koperasi pertanian.
Dari
artikel di atas tentang sejarah koperasi di atas, maka ceritakanlah kembali
dengan bahasamu sendiri dan tulislah di buku kerja kalian.
Koperasi di Perancis
Perancis dan
perkembangan industri telah menimbulkan
kemiskkinan dan penderitaan bagi rakyat Perancis.
Berkat dorongan pelopor-pelopor mereka seperti Charles
Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan
nasib rakyat, para pengusaha kecil di
Perancis berhasil membangun Koperasi-koperasi yang bergerak
dibidang produksi. Dewasa ini di Perancis terdapat gabungan Koperasi konsumsi
nasional Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan
jumlah koperasi yang tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai
3.460.000 orang, dan toko yang di miliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran
modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.
Koperasi di Inggris
Penderitaan yang dialami oleh
kaum buruh di berbagai negara di eropa pada awal abad ke -19 di alami pula oleh
para pendiri Koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris, pada tahun 1844.
Pada mulanya Koperasi Rochdale memang hanya bergerak dalam usaha kebutuhan konsumsi.
Tapi kemudian mereka mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan usaha-usaha
produktif. Dengan berpegangan pada asas-asas Rochdale, para pelopor Koperasi
Rochdale mengembangkan toko kecil mereka itu menjadi usaha yang mampu
mendirikan pabrik, menyediakan perumahan bagi para anggotanya, serta
menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anggota dan pengurus
Koperasi. Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah
berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana
Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya
didirikan oleh para konsumen.
Koperasi di Jerman
Sekitar tahun 1848, saat inggris
dan perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang pelopor yang bernama F.W.
Raiffeisen, walikota di Flammersfield ia menganjurkan agar kaum petani
menyatukan diri dalam perkumpulan simpan pinjam.
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang bergerak di daerah perkotaan.
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam yang bergerak di daerah perkotaan.
Koperasi di Denmark
Denmark menjadi Negara yang
paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui koperasi. Di
Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.Dalam perkembangannya,
tidak hanya hasil-hasil pertanian yang
didistribusikan melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang
kebutuhan sector pertanian itu sendiri. Selain itu, di
Denmark juga berkembang Koperasi konsumsi. Koperasi-koperasi
konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah
perkotaan.
Agar lebih memahami, ayo berlatih
berikut.
Ayoo berlatih!
Setelah
kalian memahami uraian
singkat materi di atas, maka:
1. Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Inggris?
o
Adanya resolusi industry yang memperdalam kemiskinan bagi masyarakat ekonomi
lemah.
o
Memperjuangkan hak-hak kaum
wanita.
2. Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Perancis?
Kemiskinan dan ketimbangan
bangsawan dan rakyat jelata mendoron terciptanya ledakan revolusi prancis.
3. Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Jerman?
Herman Schotz Delitsch
(1808-1883), hakimdan anggota parlemen pertama di Jerman mengembangkan konsep
badi prakarsa.
4. Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Denmark?
Perkumpulan koperasi yang pertama
didirikan di Thisled (Jutland) dan pastor sonne dan Dr.U/rich, yang menyatukan
usaha-usaha pertanian berskala kecil.
Dari
dua pertanyaan di atas jelaskan jawabanmu dan tuliskan pada buku kerja kalian!
Apabila
kalian telah mampu menyelesaikan soal di atas, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 2 berikut.
Kegiatan Belajar
2
|
Baca
dan Perhatikan Artikel di bawah ini!
Dibelahan
dunia lain koperasi mampu memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap
perekonomian. Koperasi menguasai sektor-sektor strategis dan turut menentukan
kebijakan ekonomi. Berikut daftar beberapa catatan keberhasilan koperasi yang
diperoleh dari berbagai sumber beberapa tahun lalu. Semoga kita kembali
bersemangat untuk memperjuangkan koperasi menjadi soko guru perekonomian
nasional.
- Di Asia 45.3 Juta
orang adalah anggota dari credit union (koperasi simpan pinjam) (Source:
Association of Asian Confederation of Credit Unions, Annual Report
2007/2008).
- Di Argentina, terdapat
11,357 asosiasi koperasi dengan lebih dari 9 juta anggota – 22% dari
populasi penduduk Argentina (Source: Instituto Nacional de Asociativismo y
Economia Social (INAES), September 2007).
- Di Belgia, terdapat
29.933 koperasi masyarakat pada tahun 2001.
- Di Kanada, empat dari
setiap sepuluh penduduk Kanada adalah anggota setidaknya satu koperasi.
- Di Quebec, sekitar 70%
dari penduduk adalah anggota koperasi, sedangkan di Saskatchewan 56%
adalah anggota. Sumber: Koperasi Sekretariat, Pemerintah Kanada.
- Di Kolombia lebih dari
4 juta orang anggota koperasi atau 9,17% dari jumlah penduduk. (Source:
CONFECOOP. Sector Cooperativo Colombiano 2007).
- Di Costa Rica dihitung
lebih dari 10% penduduk sebagai anggota koperasi.
- Di Finlandia, S-Group
memiliki keanggotaan 1468572 individu yang mewakili 62% dari rumah tangga
Finlandia. (Source: SOK Corporation Annual Report 2004) (Sumber: SOK
Corporation Laporan Tahunan 2004).
- Di Jerman, terdapat 20
juta orang yang menjadi anggota koperasi, 1 dari 4 orang penduduk.
- Di Jepang, 1 dari
setiap 3 keluarga adalah anggota dari sebuah koperasi.
- Di India, lebih dari
239 juta orang adalah anggota sebuah koperasi.
- Di Malaysia, 5.9 juta
orang atau 24% dari populasi total penduduk adalah anggota koperasi
malaysia. (Source: Ministry of Entrepreneur and Co-operative Development,
Department of Co-operative Development, Malaysia, December 2006.
- Di Selandia Baru, 40%
dari penduduk dewasa adalah anggota koperasi ( Source: New Zealand
Co-operative Association, 2007).
- Di Singapura, 50%
penduduk (1,6 juta orang) adalah anggota dari sebuah koperasi.
- Di Amerika Serikat, 4
di 10 individu adalah anggota koperasi (25%).
Dari artikel di atas, bagaimana pendapat kalian? Tulislah argument
kalian di buku kerja .
Seharusnya koperasi di Indonesia
ini harus banyak mencontoh cara kerja dan sistematika dari koperasi yang berada diluar negeri. Karena
tidak sedikit koperasi diluar negri yang sudah maju dan berkembang dengan baik.
Salah satu faktor nya yaitu dari anggota koperasi itu sendiri, di luar negri
hampir seluruh warganya telah menjadi anggota koperasi. Dan itu harus
ditetapkan di Indonesia.
Kerjakan bersama
teman kalian di buku kerja masing-masing! Periksakan seluruh pekerjaan kalian
kepada Guru agar dapat diketahui penguasaan materi sebelum kalian diperbolehkan
belajar ke UKB berikutnya.
c.
Penutup
Bagaimana
kalian sekarang?
Setelah
kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan 2 berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri
kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait
dengan penguasaan materi pada UKB ini di Tabel berikut.
Tabel
Refleksi Diri Pemahaman Materi
No
|
Pertanyaan
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Apakah kalian dapat
menceritakan kembali tentang sejarah berdirinya
koperasi di Luar Negeri?
|
|
|
2.
|
Dapatkah kalian menjelaskan bagaimana
kondisi terkini tentang koperasi di Luar Negeri?
|
|
|
Jika menjawab
“TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi
tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1,
2 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua
pertanyaan, maka lanjutkan berikut.
Dimana
posisimu?
Ukurlah diri
kalian dalam menguasai sub materi sejarah berdirinya koperasi di luar negeri
dalam rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam
kotak yang tersedia.
Setelah
kalian menuliskan penguasaanmu terhadap sub materi sejarah berdirinya koperasi
di luar negeri lanjutkan kegaitan berikut untuk mengevaluasi penguasaan
kalian!.
Yuk Cek Penguasaanmu terhadap sub materi sejarah berdirinya koperasi di Luar Negeri!
Agar
dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi sub materi sejarah berdirinya
koperasi di luar negeri, maka kerjakan soal berikut secara mandiri di buku
kerja kalian masing-masing.
a)
Apa factor
penghambat berkembangnya koperasi di Perancis? Terdorong oleh
gerakan kaum buruh yang tertindas.
b)
Apa factor
penghambat berkembangnya koperasi di Inggris? Karena adanya
kapitalisme.
c)
Apa factor
penghambat berkembangnya koperasi di Jerman? Karena wilayah
kerjanya didaerah perkotaan.
d)
Apa factor
penghambat berkembangnya koperasi di Denmark? Koperasi di Denmark hanya
berwilayah diperkotaan saja.
e)
Apa factor
penghambat berkembangnya koperasi di luar negeri saat ini?
Ø Banyak nya
kaum buruh yang tertindas
Ø Adanya
kapitalisme
Ø Karena
wilayah kerjanya belum menyeluruh.
Setelah
menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1 dan 2. Silahkan
kalian berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian tuliskan penyelesaian
soal di atas di buku kerja masing-masing!.
Ini adalah bagian
akhir dari UKB sub materi sejarah beridirinya koperasi di luar negeri, mintalah
kepada Guru kalian sebelum belajar ke UKB berikutnya (UKB EKO.2-8-5). Sukses untuk
kalian!!!
bagus ni makasih ya kak. hehe
BalasHapusterimakasih ya sangat membantu:)
BalasHapusterimakasih sangat membantu sekali:))
BalasHapusTerimakasihhh ya sangat membantu
BalasHapus