Kamis, 19 April 2018

Ekonomi 2-8-4



UNIT KEGIATAN BELAJAR
(UKB)
EKO.2 – 8 - 4

1. Identitas
a.       Nama Mata Pelajaran           : Ekonomi  X
b.      Semester                                : genap
c.       Kompetensi Dasar                :

3.8  Mendeskripsikan perkoperasian dalam perekonomian Indonesia.
4.8  Mengimplementasikan Pengelolaan koperasi  di sekolah.
d.      Indikator Pencapaian Kompetensi  :

3.8.1  Menyebutkan definisi Koperasi
3.8.2  Menjelaskan arti lambang Koperasi
3.8.3  Mengidentifikasi prinsip-prinsip Koperasi
3.8.4  Menyebutkan Azaz dan tujuan Koperasi
3.8.5  Menyebutkan tugas dan wewenang pengurus Koperasi
3.8.6  Menyebutkan jenis-jenis Koperasi
3.8.7  Menyebutkan peran dan manfaat Koperasi
3.8.8  Menjelaskan sejarah berdirinya Koperasi di Indonesia
3.8.9  Menjelaskan sejarah Koperasi di luar negeri
3.8.10  Mendeskripsikan sumber permodalan Koperasi
3.8.11  Menentukan pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
4.8.1 Menerapkan konsep koperasi dan pengelolaan koperasi di sekolah

e.       Materi Pokok                         : Koperasi
f.        Alokasi Waktu                       : 90 menit
g.       Pertemuan                             : Ke - 4
h.      Tujuan Pembelajaran           :

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik dapat Menjelaskan sejarah berdirinya Koperasi di luar negeri dari masalah kontekstual dan dapat menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan sejarah berdirinya Koperasi di luar negeri, sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya melalui belajar ekonomi, mengembangakan sikap jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).
i.         Materi Pembelajaran                                   
o    Lihat dan baca pada Buku Teks Pelajaran (BTP): Rahardja, Prathama, dkk. 2013. Bandung: Yrama Widya, hal 326 sd 340.

2.Peta Konsep
KOPERASI   =>   Sejarah berdirinya koperasi di Luar Negeri.
3.Kegiatan Pembelajaran
a.    Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah ini.
Kisah Sukses Andy Arslan Djunaid Kembangkan Koperasi Simpan Pinjam
Senin, 12 Januari 2015 12:32
tribunjateng/deni setiawan
Kisah Sukses Andy Arslan Djunaid Kembangkan Koperasi Simpan Pinjam 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN- Tak mudah menjaga koperasi bertahan hingga 41 tahun. Namun, ini dibuktikan pengurus Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Kospin Jasa yang berkantor pusat di Jalan Dr Cipto Nomor 48 Kota Pekalongan itu.
Campur tangan dan pola kepemimpinan Andy Arslan Djunaid sebagai Ketua Umum Kospin Jasa tentu tidak bisa diabaikan.
Strategi apa saja yang diterapkan dan bagaimana bisnis ini dijalankan sehingga mampu berkembang pesat, terutama dua tahun terakhir, berikut penuturan Ketua Umum Kospin Jasa Andy Arslan Djunaid kepada wartawan Tribun Jateng Deni Setiawan dan Raka F Pujangga di Kota Pekalongan.
Bisa ceritakan awal mula Kospin Jasa didirikan?
Koperasi ini didirikan pada 13 Desember 1973 di kediaman kakek saya, Alm H Achmad Djunaid. Ada beberapa tokoh yang hadir dan turut serta mendirikan. Di antaranya, Mirza Djahri, Mukmin Bakrie, Ahmad Bil Faqih, Thio Thek Djiang, juga Ang Tian Shoen.
Yang membanggakan, koperasi yang berkantor pusat di Kota Pekalongan ini didirikan tokoh dari tiga etnis, yakni Jawa, Tiongkok, dan Arab.
Dari modal semula sekitar Rp 4 juta, koperasi ini terus berkembang hingga sekarang memiliki aset senilai Rp 4,6 triliun. Dulu, kantor yang ditempati hanya menyewa dan perlengkapan yang ada juag seadanya. Kini, ada 117 kantor cabang yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Saya pribadi, sebagai generasi ketiga--sebelumnya koperasi dipimpin ayah Andy, H Achmad Zaky Arslan Djunaid--mengucapkan terimakasih kepada karyawan, anggota koperasi dan masyarakat umum yang mendukung dan memberi kepercayaan pada Kospin Jasa. Tanpa mereka, kami tidak akan bisa bertahan hingga 41 tahun seperti saat ini.
Sistem manajemen seperti apa yang diterapkan dalam mengelola koperasi ini?
Semua yang ada di Kospin Jasa, entah itu pengurus, karyawan, maupun anggota, memiliki tanggung jawab sama. Yakni, membuat perusahaan menjadi lebih besar dan semakin bermanfaat. Terutama, untuk para pengusaha kecil yang mengalami kesulitan dalam permodalan.
Agar tujuan ini tercapai, kami menerapkan Operasi Sapu Lidi.Kami berada dalam satu ikatan dan komando yang sama dari atas hingga ke bawah. Kami juga menerapkan sistem manajerial dimana rapat anggota memiliki kekuasaan tertinggi, termasuk dalam menentukan pengurus serta pengawas untuk masa jabatan lima tahun. Komposisinya seperti pendirian awal, melibatkan tiga etnis.
Pengurus bertindak sebagai policy marker dan pengawas berkaitan dengan keorganisasian. Semua hal itu kami terapkan demi membangun visi yakni terwujudnya KSP yang mandiri dan tangguh berlandaskan amanah dalam membangun ekonomi bersama serta berkeadilan di Indonesia.

Setelah membaca cerita di atas, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini.

b.    Kegiatan Inti
1)       Petunjuk Umum UKB
a)        Baca dan pahami materi pada buku Rahardja, Prathama, dkk. 2013. Bandung: Yrama Widya, hal 326 sd 340.
b)        Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
c)         Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang telah disediakan.
d)        Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih, apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, kalian boleh sendiri atau mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.




2)       Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan penuh kesabaran dan konsentrasi  !!!
Kegiatan Belajar 1

Bacalah uraian singkat materi berikut dengan penuh konsentrasi !
Koperasi di Perancis
Latar belakang berkembangnya koperasi di Perancis hampir mirip dengan di Inggris. Kemelaratan dan ketimpangan bangsawan dan rakyat jelata mendorong terciptanya ledakan Revolusi Perancis.
Selain itu revolusi industri yang terjadi di Inggris berdampak besar pada perekonomian Prancis. Agar mampu menghadapi serangan industri Inggris, Prancis berusaha mengganti mesin-mesin yang digunakan dengan mesin-mesin modern agar lebih efisien. Efisiensi menyebabkan banyak tenaga kerja kehilangan pekerjaan, akibatnya pengangguran meningkat secara dramatis. Kondisi inilah yang mendorong munculnya pelopor-pelopor koperasi. Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, menyadari perlunya perbaikan nasib rakyat dan pengusaha kecil di Perancis. Mereka pun kemudian membangun koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi.
Charles Fourier (1772-1837) menyusun suatu gagasan untuk memperbaiki hidup masyarakat dengan fakanteres, suatu perkumpulan yang terdiri dari 300 sampai 400 keluarga yang bersifat komunal. Fakanteres dibangun di atas tanah seluas lebih kurang 3 mil yang akan digunakan sebagai tempat tinggal bersama, dan dikelilingi oleh tanah pertanian seluas lebih kurang 150 hektar. Di dalamnya terdapat juga usaha-usaha kerajinan dan usaha lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pengurus perkampungan ini dipilih dari para anggotanya. Sayang, cita-cita Fourier tidak berhasil dilaksanakan karena pengaruh liberalisme yang sangat besar pada waktu itu.
Lois Blanc (1811-1880) menyusun gagasan yang lebih konkrit dalam bukunya “Organization Labour”. Blanc mengatakan bahwa persaingan merupakan sumber keburukan ekonomi, kemiskinan, kemerosotan moral, kejahatan, krisis industri, dan pertentangan nasional. Untuk mengatasinya, perlu didirikan social work-shop (etelier socialux). Dalam perkumpulan ini, para produsen perorangan yang mempunyai usaha yang sama disatukan. Blanc mendirikan koperasi yang mengutamakan kualitas barang. Dengan demikian, bisa dikatakan perkumpulan ini adalah koperasi produsen. Pada tahun 1884, kaum buruh di Perancis menuntut pemerintah untuk melaksanakan gagasan Lois Blanc untuk mendirikan koperasi, tetapi koperasi ini kemudian bangkrut.
Koperasi di Perancis kemudian berkembang dengan pesat. Koperasi-koperasi tersebut kemudian bergabung membentuk Koperasi Konsumsi Nasional perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan anggota 476 koperasi. Jumlah anggotanya saat itu mencapai 3.460.000 orang, dengan 9.900 buah toko dan memiliki perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc per tahun.
Koperasi di Inggris
Lahirnya koperasi sangat erat kaitannya dengan revolusi Industri Inggris yang terjadi pada pertengahan abad ke-18. Revolusi industri tersebut melahirkan tatanan ekonomi baru yang berbasis kapitalisme. Kapitalisme hanya mengesahkan keserakahan dan melahirkan persaingan bebas yang tidak terbatas. Sistem ekonomi kapitalis hanya berpihak pada pemilik modal dan mengabaikan pihak lainnya. Tak heran revolusi industri justru memperdalam kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah. Namun begitu, ideologi kapitalisme tidak hidup tanpa pesaing. Ketimpangan ekonomi dalam masyarakat akibat kapitalisme mendorong lahirnya ideologi yangbersebrangan yaitu sosialisme. Koperasi adalah aliran diantara kedua ideologi tersebut.
Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart (tahun 1844). Koperasi tersebut didirikan di Kota Rochdale, bagian utara Inggris, beranggotakan 28 pekerja . Tanggal 24 Oktober 1844, hari lahirnya Koperasi Rochdale diperingati sebagai hari “Gerakan Koperasi Modern”.
Sebenarnya gerakan koperasi bukan hal baru. Robert Owen (1771–1858), telah menerapkannya pertama kali pada usaha pemintalan kapas di New Lanark, Skotlandia. Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786–1865) – dengan mendirikan toko koperasi di Brighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip-prinsip koperasi. Gerakan awal tersebut kemudian dikenal sebagai “KOPERASI PRAINDUSTRI”.
Pada awalnya, Koperasi Rochdale berdiri dengan usaha penyediaan barang-barang konsumsi untuk keperluan sehari-hari. Akan tetapi seiring dengan terjadinya pemupukan modal koperasi, koperasi mulai merintis untuk memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Kegiatan ini menimbulkan kesempatan kerja bagi anggota yang belum bekerja dan menambah pendapatan bagi mereka yang sudah bekerja. Pada tahun 1851, koperasi tersebut akhirnya dapat mendirikan sebuah pabrik dan mendirikan perumahan bagi anggota-anggotanya yang belum mempunyai rumah.
Melihat perkembangan usaha koperasi baik di sektor produksi maupun di sektor perdagangan, pimpinan CWS kemudian membuka perwakilan-perwakilan di luar negeri seperti New York, Kepenhagen, Hamburg, dan lain-lain. Pada tahun 1876, koperasi ini telah melakukan ekspansi usaha di bidang transportasi, perbankan, dan asuransi. Pada tahun 1870, koperasi tersebut juga membuka usaha di bidang penerbitan, berupa surat kabar yang terbit dengan nama Cooperative News.
The Women’s Coorporative Guild yang dibentuk pada tahun 1883, besar pengaruhnya terhadap perkembangan gerakan koperasi, disamping memperjuangkan hak-hak kaum wanita sebagai ibu rumah tangga, warga negara, dan sebagai konsumen. Beberapa tahun kemudian, koperasi memulai kegiatan di bidang pendidikan dengan menyediakan tempat membaca surat kabar dan perpustakaan. Perpustakaan koperasi merupakan perpustakaan bebas pertama di Inggris, sekaligus digunakan untuk tempat berbagai kursus dan pemberantasan buta huruf. Kemudian Women Skill Guild Youth Organization membentuk sebuah pusat yaitu Cooperative Union. Pada tahun 1919, didirikanlah Cooperative Collage di Manchaster yang merupakan lembaga pendidikan tinggi koperasi pertama.
Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi Konsumsi di Inggris. Sebagaimana Koperasi Rochdale, Koperasi-koperasi ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen.

Dalam rangka lebih memperkuat gerakan Koperasi, pada tahun 1862, koperasi-koperasi konsumsi di Inggris menyatukan diri menjadi pusat Koperasi Pembelian dengan nama The Cooperative Whole-sale Society (C.W.S). CWS sangat berkembang, hingga pada tahun 1945 telah memiliki 200 unit pabrik dengan 9000 pekerja. Perputaran modal C.W.S saat itu telah mencapai 55 juta poundsterling. Tahun 1950 jumlah anggota koperasi ini mencakup 22 persen dari total penduduk Inggris yang mencapai 50 juta jiwa.
Pada Koperasi di Jerman, Abbe de Lammerais (1782-1854)
Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi Jerman dipelopori oleh Herman Schultz-Delitsch (1808-1883), hakim dan anggota parlemen pertama di Jerman yang berhasil mengembangkan konsep badi prakarsa dan perkembangan bertahap dari koperasi-koperasi kredit perkotaan, koperasi pengadaan sarana produksi bagi pengrajin, yang kemudian diterapkan oleh pedagang kecil, dan kelompok lain-lain.
Pedoman kerja Koperasi simpan-pinjam Schulze adalah :
1. Uang simpanan sebagai modal kerja Koperasi dikumpulkan dari anggota
2. Wilayah kerjanya didaerah perkotaan.
3. Pengurus Koperasi dipilih dan diberi upah atas pekerjaannya.
4. Pinjaman bersifat jangka pendek.
5. Keuntungan yang diperoleh dari bunga pinjaman dibagikan kepada anggota.

Kelebihan koperasi Schultz-Delitsch adalah pada pengembangan konsep badi prakarsa. Selain itu adalah perkembangan bertahap dari koperasi kredit untuk koperasi pengadaan sarana produksi untuk pengrajin, yang kemudian diterapkan juga untuk pedagang kecil dan lainnya. Pada perkembangan selanjutnya dibentuk pula koperasi jenis lainnya seperti koperasi asuransi dankoperasi produksi.
Ada pula seorang pelopor Jerman yang bernama Friedrich Wilhelm Raiffeissen (1818-1888) kepala desa di Flemmerfeld, Weyerbush di Jerman. Raiffeissen menganjurkan agar para petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan-pinjam yang membentuk koperasi-koperasi kredit berdasarkan solidaritas dan tanggungan tidak terbatas yang dipikul oleh para anggota perkumpulan koperasi tersebut, dan dibimbing berdasarkan prinsip menolong diri sendiri, mengelola diri sendiri, dan mengawasi diri sendiri.
Koperasi di Denmark
Demikian pula di Denmark. Denmark menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui koperasi. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.

Dari artikel di atas tentang sejarah koperasi di atas, maka ceritakanlah kembali dengan bahasamu sendiri dan tulislah di buku kerja kalian.

Koperasi di Perancis
Perancis  dan  perkembangan  industri  telah  menimbulkan  kemiskkinan  dan penderitaan  bagi  rakyat  Perancis.  Berkat  dorongan  pelopor-pelopor  mereka seperti Charles Forier, Louis Blanc, serta Ferdinand Lasalle, yang menyadari perlunya perbaikan nasib  rakyat,  para  pengusaha  kecil  di  Perancis  berhasil  membangun  Koperasi-koperasi yang bergerak dibidang produksi. Dewasa ini di Perancis terdapat gabungan Koperasi konsumsi nasional Perancis (Federation Nationale Dess Cooperative de Consommation), dengan jumlah koperasi yang tergabung sebanyak 476 buah. Jumlah anggotanya mencapai 3.460.000 orang, dan toko yang di miliki berjumlah 9.900 buah dengan perputaran modal sebesar 3.600 milyar franc/tahun.

Koperasi di Inggris
Penderitaan yang dialami oleh kaum buruh di berbagai negara di eropa pada awal abad ke -19 di alami pula oleh para pendiri Koperasi konsumsi di Rochdale, Inggris,  pada tahun 1844. Pada mulanya Koperasi Rochdale memang hanya bergerak dalam usaha kebutuhan konsumsi. Tapi kemudian mereka mulai mengembangkan sayapnya dengan melakukan usaha-usaha produktif. Dengan berpegangan pada asas-asas Rochdale, para pelopor Koperasi Rochdale mengembangkan toko kecil mereka itu menjadi usaha yang mampu mendirikan pabrik, menyediakan perumahan bagi para anggotanya, serta menyelenggarakan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan anggota dan pengurus Koperasi. Menyusul keberhasilan Koperasi Rochdale, pada tahun 1852 telah berdiri sekitar 100 Koperasi  Konsumsi  di  Inggris.  Sebagaimana  Koperasi  Rochdale,  Koperasi-koperasi  ini pada umumnya didirikan oleh para konsumen.

Koperasi di Jerman
Sekitar tahun 1848, saat inggris dan perancis telah mencapai kemajuan, muncul seorang pelopor yang bernama F.W. Raiffeisen, walikota di Flammersfield ia menganjurkan agar kaum petani menyatukan diri dalam perkumpulan simpan pinjam.
Pelopor Koperasi lainnya dari Jerman ialah seorang hakim bernama H. Schulze yang berasal dari kota Delitzcsh. Pada tahun 1849 ia mempelopori pendirian Koperasi simpan-pinjam  yang  bergerak  di  daerah  perkotaan.  

Koperasi di Denmark
Denmark menjadi Negara yang paling berhasil di dunia dalam mengembangkan ekonominya melalui koperasi. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian.Dalam  perkembangannya,  tidak  hanya  hasil-hasil  pertanian  yang  didistribusikan melalui Koperasi, melainkan meliputi pula barang-barang kebutuhan sector pertanian itu  sendiri. Selain itu,  di  Denmark  juga berkembang Koperasi  konsumsi.  Koperasi-koperasi konsumsi ini kebanyak didirikan oleh serikat-serikat pekerja di daerah perkotaan.

Agar lebih memahami, ayo berlatih berikut.
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi di atas, maka:

1.      Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Inggris?

o   Adanya resolusi industry yang memperdalam kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah.
o   Memperjuangkan hak-hak kaum wanita.

2.      Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Perancis?

Kemiskinan dan ketimbangan bangsawan dan rakyat jelata mendoron terciptanya ledakan revolusi prancis.

3.      Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Jerman?

Herman Schotz Delitsch (1808-1883), hakimdan anggota parlemen pertama di Jerman mengembangkan konsep badi prakarsa.

4.      Apa yang melatar belakangi Berdirinya koperasi di Denmark?

Perkumpulan koperasi yang pertama didirikan di Thisled (Jutland) dan pastor sonne dan Dr.U/rich, yang menyatukan usaha-usaha pertanian berskala kecil.

Dari dua pertanyaan di atas jelaskan jawabanmu dan tuliskan pada buku kerja kalian!
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan soal di atas, maka kalian bisa melanjutkan pada kegiatan belajar 2 berikut.

Kegiatan Belajar 2

Baca dan Perhatikan Artikel di bawah ini!
Dibelahan dunia lain koperasi mampu memberikan kontribusi sangat signifikan terhadap perekonomian. Koperasi menguasai sektor-sektor strategis dan turut menentukan kebijakan ekonomi. Berikut daftar beberapa catatan keberhasilan koperasi yang diperoleh dari berbagai sumber beberapa tahun lalu. Semoga kita kembali bersemangat untuk memperjuangkan koperasi menjadi soko guru perekonomian nasional.
  1. Di Asia 45.3 Juta orang adalah anggota dari credit union (koperasi simpan pinjam) (Source: Association of Asian Confederation of Credit Unions, Annual Report 2007/2008).
  2. Di Argentina, terdapat 11,357 asosiasi koperasi dengan lebih dari 9 juta anggota – 22% dari populasi penduduk Argentina (Source: Instituto Nacional de Asociativismo y Economia Social (INAES), September 2007).
  3. Di Belgia, terdapat 29.933 koperasi masyarakat pada tahun 2001.
  4. Di Kanada, empat dari setiap sepuluh penduduk Kanada adalah anggota setidaknya satu koperasi.
  5. Di Quebec, sekitar 70% dari penduduk adalah anggota koperasi, sedangkan di Saskatchewan 56% adalah anggota. Sumber: Koperasi Sekretariat, Pemerintah Kanada.
  6. Di Kolombia lebih dari 4 juta orang anggota koperasi atau 9,17% dari jumlah penduduk. (Source: CONFECOOP. Sector Cooperativo Colombiano 2007).
  7. Di Costa Rica dihitung lebih dari 10% penduduk sebagai anggota koperasi.
  8. Di Finlandia, S-Group memiliki keanggotaan 1468572 individu yang mewakili 62% dari rumah tangga Finlandia. (Source: SOK Corporation Annual Report 2004) (Sumber: SOK Corporation Laporan Tahunan 2004).
  9. Di Jerman, terdapat 20 juta orang yang menjadi anggota koperasi, 1 dari 4 orang penduduk.
  10. Di Jepang, 1 dari setiap 3 keluarga adalah anggota dari sebuah koperasi.
  11. Di India, lebih dari 239 juta orang adalah anggota sebuah koperasi.
  12. Di Malaysia, 5.9 juta orang atau 24% dari populasi total penduduk adalah anggota koperasi malaysia. (Source: Ministry of Entrepreneur and Co-operative Development, Department of Co-operative Development, Malaysia, December 2006.
  13. Di Selandia Baru, 40% dari penduduk dewasa adalah anggota koperasi ( Source: New Zealand Co-operative Association, 2007).
  14. Di Singapura, 50% penduduk (1,6 juta orang) adalah anggota dari sebuah koperasi.
  15. Di Amerika Serikat, 4 di 10 individu adalah anggota koperasi (25%).
Dari artikel di atas, bagaimana pendapat kalian? Tulislah argument kalian di buku kerja .

Seharusnya koperasi di Indonesia ini harus banyak mencontoh cara kerja dan sistematika dari  koperasi yang berada diluar negeri. Karena tidak sedikit koperasi diluar negri yang sudah maju dan berkembang dengan baik. Salah satu faktor nya yaitu dari anggota koperasi itu sendiri, di luar negri hampir seluruh warganya telah menjadi anggota koperasi. Dan itu harus ditetapkan di Indonesia.

Kerjakan bersama teman kalian di buku kerja masing-masing! Periksakan seluruh pekerjaan kalian kepada Guru agar dapat diketahui penguasaan materi sebelum kalian diperbolehkan belajar ke UKB berikutnya.
c.    Penutup

Bagaimana kalian sekarang?
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan  2 berikut diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari. Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini di Tabel berikut.

Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No
Pertanyaan
Ya
Tidak
1.
Apakah kalian dapat menceritakan kembali tentang sejarah  berdirinya koperasi di Luar Negeri?


2.
Dapatkah kalian menjelaskan bagaimana kondisi terkini tentang koperasi di Luar Negeri?



Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1, 2 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang lagi!.  Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.

Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai sub materi sejarah berdirinya koperasi di luar negeri dalam rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap sub materi sejarah berdirinya koperasi di luar negeri lanjutkan kegaitan berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!.

Yuk Cek Penguasaanmu terhadap sub materi sejarah berdirinya koperasi di Luar Negeri!
     
Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi sub materi sejarah berdirinya koperasi di luar negeri, maka kerjakan soal berikut secara mandiri di buku kerja kalian masing-masing.

a)     Apa factor penghambat berkembangnya koperasi di Perancis? Terdorong oleh gerakan kaum buruh yang tertindas.

b)     Apa factor penghambat berkembangnya koperasi di Inggris? Karena adanya kapitalisme.


c)      Apa factor penghambat berkembangnya koperasi di Jerman? Karena wilayah kerjanya didaerah perkotaan.

d)     Apa factor penghambat berkembangnya koperasi di Denmark? Koperasi di Denmark hanya berwilayah diperkotaan saja.

e)     Apa factor penghambat berkembangnya koperasi di luar negeri saat ini?
Ø  Banyak nya kaum buruh yang tertindas
Ø  Adanya kapitalisme
Ø  Karena wilayah kerjanya belum menyeluruh.

Setelah menyelesaikan soal di atas dan mengikuti kegiatan belajar 1 dan 2. Silahkan kalian berdiskusi dengan teman sebangku atau teman lain. Kemudian tuliskan penyelesaian soal di atas di buku kerja masing-masing!.
Ini adalah bagian akhir dari UKB sub materi sejarah beridirinya koperasi di luar negeri, mintalah kepada Guru kalian sebelum belajar ke UKB berikutnya (UKB EKO.2-8-5). Sukses untuk kalian!!!

4 komentar: